Minggu, 18 Desember 2016 pagi itu notifikasi di handphone terdengar cukup ramai. Sekilas kulihat ternyata itu adalah pemberitahuan chat masuk dari group kelas blogger. Pulu 08:30 WIB, peserta sudah cukup ramai berdatangan dan aku baru akan bergegas pergi. “ Duh bakal telat nih”, protesku terhadap diri sendiri yang terlalu lamban pagi itu. Ternyata perdiksiku salah, driver ojek online berhasil membawaku sampai menuju Kompleks Apartemen Menteng itu tepat pukul 09:00 WIB. Setibanya disana, kulemparkan sneyum ramah kepada dua satpam yang sedang berjaga. Seolah sudah hafal dengan penanya-penanya sebelumku, mereka langsung menembakku dengan pertanyaan “Tower A nomor AP 17 ya? Nutrifood Inspiring Center? itu yang disebelah kiri Mba ”. Tanpa harus bertanya, aku langsung mengucapkan terima kasih atas jawaban dari Pak Satpam. (Pak Satpam aja peka banget, kamu kapan peka nya? *duh haha) Back to the topic! Hanya sekitar 15 langkah dari pos satpam tersebut, akhinya tibalah a
Pendahuluan CACINGAN merupakan masalah kesehatan masyarakat di negara tropis, termasuk Indonesia . Penyakit ini juga paling rentan dialami anak usia Sekolah Dasar (SD). Penyakit cacingan merupakan salah satu penyakit yang hampir di derita oleh 80% penduduk Indonesia. Karenanya, penyebaran informasi mengenai cara pencegahannya sangat perlu dilakukan. Adapun cacingan terdiri dari beragam jenis cacing, di antaranya cacing usus yang banyak ditemukan adalah cacing gelang ( Ascaris lumbricoides ), cacing cambuk ( Trichuris trichiura ), dan cacing tambang ( Necator Americanus dan Ancylostoma duodenale ). Karena anak-anak SD sering bermain di tanah, maka cacingan banyak terdapat pada murid SD. Hasil survei pada 2003 terhadap 40 SD di 10 provinsi menunjukkan prevelensi cacingan berkisar antara 2,2 persen-96,3 persen. Artinya, masih ada area yang memiliki prevelansi cacingan cukup tinggi dan ini merupakan masalah yang serius . Cacingan menyebabkan anak kurang gizi, anemia , dan ma