Langsung ke konten utama

Behind The Scene SGN14 eps. "direndahkan yang (katanya) Tinggi"



Rintihan hujan pagi tadi, berakhir dengan rintihan airmataku disela doa sehabis sholat di penghujung senja hari ini..
PERIH, aku tak tau apakah kata itu cukup, untuk menderskirpsikan perasaan seorang mahasiswa semester 4 yang mentalnya masih lembek seperti aku.
Sore tadi, tepat pukul 17:45 WIB, tanganku gemetar memegang Handphone, bertanya jawab dengan seorang yang cukup hebat dan tinggi jabatannya di ujung telepon. Siapalah aku dimatanya.. hanya seorang bocah, yang belum mengerti apa-apa tentang hidup, apalagi pengalaman untuk event besar seperti ini. Ku genggam erat handphoneku, untuk mengurangi getaran dari gemetar sekujur tubuhku, suara yang awalnya ku setel ramah serta ceria, lama kelamaan melemah, bergetar, dan mulai kelu. “iya..iya pak..iya” hanya itu yang terlontar.
Aku, yang mendapat amanah mengetuai teman-temanku.. cukup terinjak dengan pembicaraan seseorang tersebut. Sekali lagi ku tegaskan, siapalah aku ini dibanding Engkau Tuan. Aku tahu, dimatamu kami ini lemah, kemampuan kami tak seberapa, mana bisa kami mewujudkan acara seperti itu. Terlebih Beliau menyinggung soal dana, kami tahu kami tak kenal satu orangpun relasi dari perusahaan-perusahaan besar yang mau menjadi sponsor tunggal acara kami.
Tapi Tuan, apa engkau lupa bahwa kami ini pemuda?
Jika kami punya semangat, kurasa itu lebih dari sekedar modal apapun. Kami berjuang keras demi apa yang ingin kami capai, kami ikhlas bersusah payah demi suksesnya acara itu.. tak sedikitpun terlintas difikiran kami untuk mengikutkan kepentingan pribadi seperti mencari keuntungan atau sejenisnya dari acara ini, yang kami cari hanya SATU. KEBANGGAAN ATAS TERLAKSANANYA ACARA TERSEBUT HASIL DARI KERJA KERAS KAMI BERSAMA. Hanya itu Tuan.
Maaf, bukan aku bermaksud hiperbola. Tapi, sebagai seorang yang mengetuai teman-temanku, aku berjanji acara itu akan kami laksanakan dengan SUKSES.
Aku akan melakukan apapun semaksimalku demi keberhasilan acara itu. AKU BERJANJI.
Terimakasih Tuan. Aku tak membencimu. Aku tahu, Engkau hanya seseorang yang ditunjuk oleh Tuhan untuk mengajariku pelajaran untuk tetap tegar tanpa henti dalam hidup ini. Tentang bagaimana seharusnya aku bersikap, tentang apa itu menghargai orang lain, serta tentang kesabaran saat aku dianggap rendah.
Lagi, mental lembekku terbina. Perbincangan sore ini bagai cemeti yang menghantam hatiku berkali-kali. Sesak. Ya, aku merasakannya. Tapi, aku ingat pesan Mama, “jadikan hal ini pengalaman dalam hidup, jika hal itu tidak pernah terjadi, mungkin kau tidak pernah tau dan tidak pernah merasakannya.. jalani saja, kau pasti bisa melewatinya”.
Aku percaya, Allah akan selalu membimbingku, ridho Mama, Ridho-Nya Allah J terimakasih banyak yaa Allah, aku masih diberi kesempatan untuk belajar.
Semoga tulisan ini bisa bermanfaat. Ingat, kau bisa belajar dari kesalahan orang lain tanpa perlu melakukan kesalahan yang sama. 

draft 9 April 2014 :)
"saat itu aku berjanji, jika seminar kami berhasil sukses, maka tulisan ini akan ku posting"
dengan penuh kebanggaan, now i click "post" :)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

MINGGU PENUH INSPIRASI BERSAMA KELAS BLOGGER DAN NUTRIFOOD

Minggu, 18 Desember 2016 pagi itu notifikasi di handphone terdengar cukup ramai. Sekilas kulihat ternyata itu adalah pemberitahuan chat masuk dari group kelas blogger. Pulu 08:30 WIB, peserta sudah cukup ramai berdatangan dan aku baru akan bergegas pergi. “ Duh bakal telat nih”, protesku terhadap diri sendiri yang terlalu lamban pagi itu. Ternyata perdiksiku salah, driver ojek online berhasil membawaku sampai menuju Kompleks Apartemen Menteng itu tepat pukul 09:00 WIB. Setibanya disana, kulemparkan sneyum ramah kepada dua satpam yang sedang berjaga. Seolah sudah hafal dengan penanya-penanya sebelumku, mereka langsung menembakku dengan pertanyaan “Tower A nomor   AP 17 ya? Nutrifood Inspiring Center? itu yang disebelah kiri Mba ”. Tanpa harus bertanya, aku langsung mengucapkan terima kasih atas jawaban dari Pak Satpam.   (Pak Satpam aja peka banget, kamu kapan peka nya? *duh haha) Back to the topic! Hanya sekitar 15 langkah dari pos satpam tersebut, akhinya tibalah a

Romantis ? entah apalah itu..

Aku adalah penyuka keromantisan. Entah sejak kapan aku mulai menyukai hal itu. Menurutku romantis bukanlah seperti apa yang sering ada di film. Romantis itu simple, saat ketulusan melakukan sesuatu, kemudian didukung oleh suasana, maka terlahirlah hal yang terasa "biasa" menjadi "luar biasa". Banyak benda yang sering dijadikan lambang sebuah keromantisan, contohnya "Bunga Mawar". kembali lagi, aku mendeskripsikan "romantis" dengan caraku sendiri. Bagiku romantis bukan hanya benda, ia juga bisa berwujud perlakuan. Menurut kalian romantis itu seperti apa? Apa sesuatu yang bisa melambangkannya? Berikut adalah beberapa hal yang ku anggap "romantis" #GITAR yah, benda tersebut menurutku sangat romantis. Ia selalu "mengerti".. itu yang sangat aku sukai darinya. Multi fungsi, Sangat mengasyikkan saat suasana Bahagia dan sangat menggalaukan saat suasana Sedih. Itulah sisi romantisnya menurutku :) Aku berjuang keras untuk