Langsung ke konten utama
Pendahuluan
CACINGAN merupakan masalah kesehatan masyarakat di negara tropis, termasuk Indonesia. Penyakit ini juga paling rentan dialami anak usia Sekolah Dasar (SD). Penyakit cacingan  merupakan salah satu penyakit yang hampir di derita oleh 80% penduduk Indonesia. Karenanya, penyebaran informasi mengenai cara pencegahannya sangat perlu dilakukan.
Adapun cacingan terdiri dari beragam jenis cacing, di antaranya cacing usus yang banyak ditemukan adalah cacing gelang (Ascaris lumbricoides), cacing cambuk (Trichuris trichiura), dan cacing tambang (Necator Americanus dan Ancylostoma duodenale).
Karena anak-anak SD sering bermain di tanah, maka cacingan banyak terdapat pada murid SD. Hasil survei pada 2003 terhadap 40 SD di 10 provinsi menunjukkan prevelensi cacingan berkisar antara 2,2 persen-96,3 persen. Artinya, masih ada area yang memiliki prevelansi cacingan cukup tinggi dan ini merupakan masalah yang serius.
Cacingan menyebabkan anak kurang gizi, anemia, dan mampu menurunkan kecerdasan. Karena cacing menimbulkan diare, menyerap zat gizi, vitamin dan darah, serta menimbulkan pendarahan di usus. Akibatnya anak mengalami hambatan perkembangan fisik, kecerdasan, serta menurunkan daya tahan tubuh sehingga mudah terkena penyait lainnya yang pada akhirnya menurunkan kualitas hidup.

  1. Gejala Cacingan
Cacingan bisa dibuktikan dengan menguji sampel darah, feses, urin, atau jaringan lain yang terinfeksi. Jika cacingan ada di saluran cerna, telur atau kistanya akan terlihat di dalam feses orang yang terinfeksi ketika dilihat dibawah Mikroskop, Adapun Gejala cacingan yang mungkin muncul antara lain :
-       Lesu dan lemas. Ini diakibatkan oelh kurangnyadarah, terutama bila infeksi disebabkan oelh cacing tambang yang memerlukan darah untuk hidpu. Cacing ini akan mengambil darah penderita, sehingga penderita cacingan tersebut akan mengalami kekurangan darah.
-       Nyeri di Perut. Kadang juga menyebabkan diare.
-       Berat bada rendah. Hal ini disebabkan oleh nutrisi yang seharusnya digunakan untuk pertumbuhan malah diserap oleh cacing, penderita menjadi kurang gizi
-       Gatal di anus pada malam hari, terutama diakibatkan oleh cacing Kremi. Pada malam hari cacing betina bertelur di daerah anus sehingga menimbulkan gatal. Cacing kremiterlihat seperti partuan kelapa pada anus.
Obat cacing bekerja berdasarkan perbedaan toksisitas. Orang mengharapkan obat tersebut akan lebih toksik pada caing, daripad tuan rumahnya, manusia. Efek samping yang muncul dari konsumsi obat cacing antara lain mual, muntah, sakit perut, sakit kepala. Oleh karena itu pemberian obat cacing sebaiknya dengan saran Dokter, terutama untuk anak di bawah usia 2 tahun. Dianjurkan untuk mengkonsumsi obat cacing 6 bulan sekali didasarkan pada siklus hidup cacing, agar cacing tidak berkembang menjadi dewasa dalam tubuh manusia.

  1. Penyebaran cacing
Cacing biasanya masuk ke tubuh melalu mulut atau kulit. Cacing bisa masuk melalu telapak kaki saat orang berjalan tanpa alas kaki di tempat yang terinfeksi parasit.
Di masyarakat masih banyak anggapan yang salah mengenai cacingan. Salah satunya yaitu jika makan ikan dan daging maka akan menderita penyakit cacingan. Ada pula yang sering makan kelapa mentah akan mengidap cacing Kremi. Anggapan ini jelas kurang memiliki dasar. Sebenarnya anak-anak yang masih dalam pertumbuhan membutuhkan ekstra zat protein yang banyak terdapat pada daging, ikan telur, susu dan lain-lain, Zat ini sangat penting untuk pertumbuhan tubuh.
Anggapan yang benar adalah lalat yang hinggap pada makanan adalah penular bibit penyakit itu. Mungkin sekali waktu lalat tersebut hinggap di suatu tempat yang terdapat telur cacing, lalu lalat tersebut hinggap di makanan. Bila makanan itu dikonsumsi manusia, maka telur-telur cacing tadi akan ikut pula termakan. Dalam usus, telur itu menetas menjadi larva-larva cacing. anak-anak cacing ini kemudian menembus dinding usus dan masuk ke dalam aliran darah dan terus ke paru-paru. Sebagian anak cacing masuk ke kerongkongan, kemudia lerva ini seringkali menimbulkan gejala gatal-gatal yang kemudian lerva tadi ikut tertelan dan masuk kedalam usu untuk  tumbuh dan berkembang biak.

C.    Pencegahan Cacingan
                 Penyakit cacingan harus di waspadai dan dicegah  sebelum menuai permasalahan kesehatan, khususnya pada anak-anak yang sangat rentan terhadap penyakit cacingan ini. Pencegahan penyebaran cacing dapat dilakukan dengan :
  1. Cuci tangan sebelum menyiapkan makanan, sebelum makan, setelah dari kamar kecil, setelah bermain atau mengurus hewan dan setelah membuang sampah.
  2. Gunakan alas kaki, dan Cuci kaki setelah berkativitas.
  3. Pastikan daging yang akan dimakan betul-betul matang.
  4. Cuci semua sayuran dan buah sebelum dimakan.
  5. Hindari menggaruk di daerah anus.
  6. Jangan menggigiti kuku, serta kuku dirawat pendek dan bersih.
  7. Jaga kebersihan lingkungan, misalnya dengan membersihkan WC seminggu 3x.

D.    7 Langkah Cuci Tangan Berdasarkan WHO
1.      Basahi kedua telapak tangan setinggi pertengahan lengan memakai air yang mengalir, ambil sabun kemudian usap dan gosok kedua telapak tangan secara lembut
2.      Usap dan gosok juga kedua punggung tangan secara bergantian
3.      Jangan lupa jari-jari tangan, gosok sela-sela jari hingga bersih
4.      Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan mengatupkan
5.      Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian
6.      Letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok perlahan
7.      Bersihkan kedua pergelangan tangan secara bergantian dengan cara memutar, kemudian diakhiri dengan membilas seluruh bagian tangan dengan air bersih yang mengalir lalu keringkan memakai handuk atau tisu.
Menurut Dr. Wani Devita Gunardi, SpMK, ahli mikrobiologi dari Eka Hospital yang menjadi nara sumber dalam acara konferensi pers dalam rangka menyambut Hari Cuci Tangan Sedunia (Global Handwashing Day), cara mencuci tangan seperti ini lebih efektif untuk:
  • Menurunkan kasus penyakit diare sebanyak 31%.
  • Mengurangi angka kesakitan akibat diare pada pasien imunokompromis hingga 58%.
  • Menurunkan penyakit ISPA sampai 45%.
  • Dan 0.5-0.8 per mil kasus hidrocephalus dan 1% kasus kelainan jantung bawaan diketahui berhubungan dengan kebersihan diri dan lingkungan di saat hamil yang bisa dicegah dengan kebiasaan CTPS.
Penelitian terbaru dalam Journal of Environmental Research and Public Health menemukan, saat seseorang mencuci tangannya dengan sabun dan air menghilangkan 92% organisme (penyebab penyakit infeksi) di tangan.





langkah pertama membasahi tangan langkah kedua gosok punggung tangan
langkah ketiga bersihkan sela jari langkah keempat ujung jari tangan
langkah kelima gosok ibu jari langkah keenam telapak tangan
langkah ketujuh bersihkan pakai air mengalir


Komentar

Postingan populer dari blog ini

MINGGU PENUH INSPIRASI BERSAMA KELAS BLOGGER DAN NUTRIFOOD

Minggu, 18 Desember 2016 pagi itu notifikasi di handphone terdengar cukup ramai. Sekilas kulihat ternyata itu adalah pemberitahuan chat masuk dari group kelas blogger. Pulu 08:30 WIB, peserta sudah cukup ramai berdatangan dan aku baru akan bergegas pergi. “ Duh bakal telat nih”, protesku terhadap diri sendiri yang terlalu lamban pagi itu. Ternyata perdiksiku salah, driver ojek online berhasil membawaku sampai menuju Kompleks Apartemen Menteng itu tepat pukul 09:00 WIB. Setibanya disana, kulemparkan sneyum ramah kepada dua satpam yang sedang berjaga. Seolah sudah hafal dengan penanya-penanya sebelumku, mereka langsung menembakku dengan pertanyaan “Tower A nomor   AP 17 ya? Nutrifood Inspiring Center? itu yang disebelah kiri Mba ”. Tanpa harus bertanya, aku langsung mengucapkan terima kasih atas jawaban dari Pak Satpam.   (Pak Satpam aja peka banget, kamu kapan peka nya? *duh haha) Back to the topic! Hanya sekitar 15 langkah dari pos satpam tersebut, akhinya tibalah a

Romantis ? entah apalah itu..

Aku adalah penyuka keromantisan. Entah sejak kapan aku mulai menyukai hal itu. Menurutku romantis bukanlah seperti apa yang sering ada di film. Romantis itu simple, saat ketulusan melakukan sesuatu, kemudian didukung oleh suasana, maka terlahirlah hal yang terasa "biasa" menjadi "luar biasa". Banyak benda yang sering dijadikan lambang sebuah keromantisan, contohnya "Bunga Mawar". kembali lagi, aku mendeskripsikan "romantis" dengan caraku sendiri. Bagiku romantis bukan hanya benda, ia juga bisa berwujud perlakuan. Menurut kalian romantis itu seperti apa? Apa sesuatu yang bisa melambangkannya? Berikut adalah beberapa hal yang ku anggap "romantis" #GITAR yah, benda tersebut menurutku sangat romantis. Ia selalu "mengerti".. itu yang sangat aku sukai darinya. Multi fungsi, Sangat mengasyikkan saat suasana Bahagia dan sangat menggalaukan saat suasana Sedih. Itulah sisi romantisnya menurutku :) Aku berjuang keras untuk

Behind The Scene SGN14 eps. "direndahkan yang (katanya) Tinggi"

Rintihan hujan pagi tadi, berakhir dengan rintihan airmataku disela doa sehabis sholat di penghujung senja hari ini.. PERIH, aku tak tau apakah kata itu cukup, untuk menderskirpsikan perasaan seorang mahasiswa semester 4 yang mentalnya masih lembek seperti aku. Sore tadi, tepat pukul 17:45 WIB, tanganku gemetar memegang Handphon e , bertanya jawab dengan seorang yang cukup hebat dan tinggi jabatannya di ujung telepon. Siapalah aku dimatanya.. hanya seorang bocah, yang belum mengerti apa-apa tentang hidup, apal a gi pengalaman untuk event besar seperti ini. Ku genggam erat handphoneku, untuk mengurangi getaran dari gemetar sekujur tubuhku, suara yang awalnya ku setel ramah serta ceria, lama kelamaan melemah, bergetar, dan mulai kelu. “iya..iya pak..iya” hanya itu yang terlontar. Aku, yang mendapat amanah mengetuai teman-temanku.. cukup terinjak dengan pembicaraan seseorang tersebut. Sekali lagi ku tegaskan, siapalah aku ini dibanding Engkau Tuan. Aku tahu, dimatamu kami ini